Orang Optimis Lebih Bijak Dibanding Orang Pesimis
Periset Cancordia University. Montreal, menemukan, orang-orang yang optimistik lebih bijak dibanding dngan yang pesimistik. Kepahitan membuat orang tidak bijak kerena mereka tidak belajar.
Kebijakan - wisdom - itu tidak sama dengan kecerdasan. Hanya 5% dari populasi yang bisa dikatakan benar-benar bijak. Para periset mengatakan, tak ada difinisi tunggal untuk kebijakan , tapi banyak yang sepakat, kebijakan mencakup pengetahuan, pemahaman tentang sifat manusia, kepuasan hidup, empati dan fleksibelitas dalam melihat masalah-masalah dari sudut pandang lain.
Dalam studi, para perist menyimpulkan data dari beberapa studi Cancoria termasuk hasil temuan internasional untuk menilai kebijakan. Wisdom berefek pada cara orang menghadapi situasi dan apakah mereka lebih puas tau kurang puas dari hidup.
Menurut para periset, stres berkelanjutan dan trlalu banyak stres bisa membuat orang tidak mendapatkan kebijakan. Orang bijak sering menekankan akal sehat, tapi yang membuat mereka beda dari kebanyakan orang adalah, bagaimana mereka mengikuti saran mereka sendiri.
Para periset menemukan, orang yang lebih bijak mempertahankan rasa bahagia. Mereka punya kebijakan tingggi yang berefek sebagi penyangga. Hasil temuan diterbitkan dalam buku What Philisopher Say Compared with What Psychologist Find in Discerning Values: How Wise Poople Interpret Life.
0 komentar: