Thursday, January 6, 2011

Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA)

Infeksi saluran napas akut (ISPA) adalah penyakit infeksi pada satu bagian atau lebih saluran napas mulai dari hidung sampai paru-paru dan berlangsung dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu.
ISPA merupakan penyakit menular dan sering dialami oleh anak-anak. Sebagian besar ISPA bersifat ringan, disebabkan oleh infeksi virus, dan dapat sembuh sendiri (self-limited diseases). Namun ISPA juga dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu kita perlu memahami dan menangani ISPA dengan baik. Kita juga perlu mengetahui tanda-tanda kegawatdaruratan pada ISPA sehingga anak kita tidak terlambat mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Anatomi Saluran Napas Manusia
Di bawah ini adalah ilustrasi saluran napas manusia. Infeksi dapat terjadi sepanjang saluran napas manusia mulai dari hidung, rongga sinus, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Diagnosis ISPA?
ISPA sebetulnya merupakan istilah untuk banyak penyakit infeksi di saluran napas. Berikut ini adalah penyakit yang termasuk dalam ISPA :

  1. Common cold
  2. Flu (Influenza)
  3. Rhinosinusitis atau Sinusitis
  4. Tonsilitis, Faringitis, atau Tonsilofaringitis (Radang Tenggorokan)
  5. Abses peritonsilar
  6. Otitis Media Akut (Infeksi telinga tengah)
  7. Epiglotitis
  8. Laringitis
  9. Trakeitis
  10. Bronkitis
  11. Bronkiolitis
  12. Pneumonia
  13. Pleuritis
Jadi apabila dokter mendiagnosis anak kita sebagai ISPA, maka anak kita mungkin sakit common cold atau radang tenggorokan atau yang lainnya. Tanyakanlah kepada dokter mengenai diagnosis yang lebih spesifik.
Gejala
Gejala ISPA sangat bervariasi. Antara penyakit satu dan yang lainnya sering mempunyai gejala yang serupa. Sebagai contoh, kita mungkin sulit membedakan common cold dengan flu karena gejalanya hampir sama. Konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyakit yang dialami anak kita.
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
  • Demam
  • Batuk
  • Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
  • Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
  • Suara serak
  • Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
  • Lesu, lemas
  • Sesak napas
  • Frekuensi napas cepat
Penanganan ISPA
Banyak penyakit infeksi saluran napas yang dikelompokkan ke dalam ISPA. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa sebetulnya penyakit infeksi yang dialami anak kita. Apakah common cold, influenza, atau pneumonia? Apakah penyakit tersebut disebabkan infeksi virus atau bakteri? Diagnosis yang spesifik beserta penyebabnya akan menentukan penanganan selanjutnya. Sebagai contoh, apabila anak kita sakit common cold, maka anak kita cukup memerlukan istirahat, nutrisi dan minum yang cukup, dan obat penurun panas bila demam. Namun bila anak kita menderita pneumonia bakterial, maka ia memerlukan antibiotik dan mungkin juga perawatan di rumah sakit.
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
  1. Istirahat yang cukup
  2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam (lihat artikel Batuk dan Demam).
  3. Berikan obat penurun panas bila demam (lihat artikel Demam)
  4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
  5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
  6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda (lihat artikel Batuk).
  7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
  1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
  2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
  3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
  4. Bibir berwarna kebiru-biruan
  5. Leher anak kaku
  6. Kesulitan menelan
  7. Muntah terus menerus
  8. Anak tampak sangat lemah
Referensi
  1. Woensel JBM, dkk. Viral lower respiratory tract infection in infants and young children. BMJ 2003;327;36-40
  2. American Medical Association. Acute respiratory tract infection guideline summary. AMA 2007
  3. Kelly LF. Pediatric Cough and cold preparations. Pediatr. Rev. 2004;25;115-123.
  4. WHO. Cough and cold remedies for the treatment of acute respiratory infection in young children. WHO;2001.

.::Related Posts::.

2 komentar:

nak mula keto January 6, 2011 at 12:21 PM  

sip makasih postingannya sangat bermanfaat sekali

Post a Comment


Copyright © 2010-2099 - Simplization Template by Ardi33.Web.id